Menghemat bahan bakar tidak hanya terkait dengan mesin kendaraan atau jenis bensin yang dipakai, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh cara Anda berkendara setiap hari. Banyak pengemudi tidak menyadari bahwa gaya mengemudi yang kasar dan tiba-tiba justru dapat meningkatkan konsumsi bahan bakar.
Kebiasaan kecil yang dilakukan secara tidak sadar, seperti menginjak gas tiba-tiba atau mengerem dengan terlalu keras, ternyata dapat mempercepat penghabisan bahan bakar. Oleh karena itu, pahamilah beberapa kebiasaan berkendara mendadak yang menyebabkan borosnya bahan bakar dan merugikan kantong.
1. Sering menginjak pedal gas secara tiba-tiba
Kebiasaan menginjak pedal gas secara mendadak dan dalam saat memulai perjalanan akan menyebabkan mesin bekerja lebih berat dari biasanya. Mesin akan segera meningkatkan putaran RPM secara cepat, yang berarti bahan bakar cenderung terbakar lebih banyak dalam waktu singkat.
Metode mengemudi seperti ini tidak efisien karena menyebabkan pemborosan bahan bakar untuk mencapai percepatan yang sebenarnya bisa diperoleh dengan cara yang lebih lembut. Selain itu, menekan pedal gas secara tiba-tiba juga dapat mempercepat kerusakan mesin dan komponen transmisi pada kendaraan.
2. Pengereman tiba-tiba tanpa pertimbangan
Menginjak rem secara tiba-tiba tidak hanya berpotensi menyebabkan kecelakaan, tetapi juga dapat mengurangi efisiensi penggunaan bahan bakar pada kendaraan. Setiap kali kamu melakukan pengereman mendadak, energi kinetik yang sebelumnya terbentuk dari pembakaran bahan bakar akan langsung terbuang percuma.
Alih-alih memperoleh keuntungan dari momentum dengan mengurangi kecepatan secara perlahan, justru kamu akan kembali melakukan proses percepatan dari awal yang kembali menghabiskan bahan bakar. Penggunaan rem yang terlalu sering juga menyebabkan keausan lebih cepat, sehingga menimbulkan biaya tambahan dalam perawatannya.
3. Sering mengganti jalur dengan cara yang kasar
Berpindah jalur secara tiba-tiba, khususnya dalam kondisi lalu lintas yang padat, justru akan menyebabkan kendaraan sering kali harus menyesuaikan kecepatan dan posisinya kembali. Setiap perubahan kecepatan ini pada akhirnya akan berdampak langsung terhadap penggunaan bahan bakar karena mesin harus menyesuaikan beban kerjanya.
Kebiasaan ini bisa menyebabkan mesin dan transmisi lebih cepat mengalami panas karena terus-menerus bekerja pada berbagai tingkat beban dalam waktu yang relatif singkat. Mengemudi dengan tenang dan stabil dianggap jauh lebih efisien dibandingkan terus-menerus memaksa kendaraan melakukan manuver tajam.
4. Tidak mempertahankan kecepatan secara konsisten
Mengemudi dengan kecepatan yang berfluktuasi, yakni sering kali cepat dan kadang perlahan tanpa alasan yang jelas hanya akan membuat penggunaan bahan bakar semakin meningkat. Mesin akan terus menyesuaikan pasokan bahan bakar sesuai dengan perubahan putaran mesin yang akhirnya tidak stabil.
Memelihara kecepatan tetap, khususnya saat berkendara di jalan tol, disarankan agar kondisi kendaraan dapat beroperasi dengan pembakaran bahan bakar yang lebih optimal. Sistem injeksi bahan bakar yang canggih akan bekerja paling efisien ketika kecepatannya stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan.
Mengemudi yang efisien dalam penggunaan bahan bakar sebenarnya bisa dimulai dari kebiasaan kecil, yaitu dengan menghindari tindakan mendadak saat berkendara. Gaya berkendara yang tenang, lembut, dan terencana tidak hanya baik untuk kantong, tetapi juga membantu memperpanjang umur kendaraan. Jadikan efisiensi bahan bakar sebagai bagian dari kebiasaan berkendara Anda!
Mengapa Tangki Bensin Motor Mengalami Kebocoran? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya