KABAR BANJAR– Dulu, tablet Android lebih sering digunakan untuk hiburan seperti menonton film, bermain game, atau sekadar menggulir media sosial. Kini rasanya sudah sangat berbeda. Tablet yang dulu dianggap hanya sebagai “layar besar” tanpa fungsi penting, perlahan menjadi salah satu perangkat kerja yang paling disukai. Bahkan, pada tahun 2025 ini, saya sendiri merasa tablet Android menjadi alat kerja utama, bukan hanya perangkat untuk menghabiskan waktu.
Kenapa bisa begitu? Ayo, aku akan menceritakan pengalaman serta alasan mengapa tablet Android sekarang menjadi teman kerja yang tidak kalah penting dibanding laptop maupun ponsel.
Layar Lebih Luas, Multitasking Menjadi Lebih Nyaman
Bekerja di HP dengan layar 6 inci memang membuat cepat lelah. Sementara itu, membuka laptop kadang terasa merepotkan karena harus mencari meja atau posisi duduk yang tepat. Tablet menjadi solusi tengah: layar yang luas tetapi tetap mudah dibawa.
Sekarang banyak tablet berukuran 10–11 inci dengan bezel sempit yang nyaman digunakan untuk multitasking. Mau membagi layar untuk membuka Google Docs sambil Zoom? Bisa dilakukan. Mau membuat catatan sambil menjelajahi referensi? Cukup geser aplikasi ke sisi layar.
Dulunya fitur split-screen pada Android terbatas, tetapi kini semakin lancar. Beberapa tablet memiliki mode desktop yang membuat tampilannya mirip komputer, cukup menghubungkan keyboard Bluetooth, langsung terasa seperti bekerja di laptop.
Produktivitas menggunakan Stylus: Menulis, Menggambar, dan Menciptakan Ide Lebih Cepat
Salah satu fitur yang membuat tablet Android semakin bermanfaat adalah kemampuan mendukung stylus. Misalnya, seri Samsung Galaxy Tab, Lenovo Tab, hingga tablet murah Nokia T21 sudah dilengkapi dengan pena digital.
Stylus membuat pekerjaan terasa berbeda:
Bisa menulis ide secara cepat seperti di buku catatan, tetapi langsung tersimpan dalam bentuk digital.
Bisa membuat gambar atau sketsa desain tanpa perlu membuka laptop.
Tanda tangan dokumen PDF tanpa perlu mencetak dan memindai lagi.
Bagi para kreatif, stylus ini benar-benar alat yang sangat membantu. Daripada mencari kertas setiap kali terpikir sesuatu, lebih baik langsung menggambar atau menulis di layar tablet.
Ringan untuk dibawa, cocok digunakan untuk pekerjaan mobile
Salah satu alasan utama aku menyukai tablet Android sebagai alat kerja adalah kemudahannya dibawa bepergian. Beratnya sekitar setengah kilogram, ramping, dan daya tahan baterainya mencapai belasan jam.
Jika sedang melakukan liputan, menghadiri rapat di luar, atau hanya bekerja santai di kafe, tablet jauh lebih mudah dibanding laptop. Cukup memasang keyboard case atau menggunakan stand, langsung bisa mengetik laporan atau artikel.
Terlebih lagi, saat ini banyak aplikasi kerja yang sudah mendukung penuh di tablet Android, mulai dari Google Workspace, Microsoft Office, hingga aplikasi kolaborasi seperti Slack, Notion, atau Trello.
Cocok Buat Kreator Konten
Selain digunakan untuk pekerjaan kantoran, tablet Android juga unggul dalam hal yang sering membuat konten.
Pengeditan video singkat menjadi lebih mudah berkat layar yang lebih lebar pada ponsel.
Mengedit foto menggunakan stylus memberikan akurasi yang mirip dengan penggunaan pena pada tablet.
Rekam suara dan menulis naskah terasa lebih alami di tablet.
Bahkan beberapa perangkat Android telah mendukung aplikasi desain grafis profesional seperti Canva, Adobe Photoshop Express, atau Clip Studio Paint. Untuk para kreator pemula hingga profesional, tablet ini menjadi perangkat yang sangat lengkap.
Harga Lebih Terjangkau Dibanding Laptop
Jika ingin laptop yang nyaman digunakan untuk bekerja, biasanya diperlukan anggaran minimal sebesar Rp6–8 juta. Namun, tablet Android bisa diperoleh dengan harga mulai dari Rp2–3 jutaan saja.
Contohnya:
Samsung Galaxy Tab A9 → harga terjangkau, kinerja cukup untuk aktivitas sehari-hari.
Xiaomi Pad 6 → perangkat kelas menengah dengan kinerja cepat, ideal untuk multitasking.
Nokia T21 → harga terjangkau namun memiliki daya tahan baterai yang baik, cocok untuk aktivitas ringan.
Dengan dana sebesar itu, banyak orang mampu memiliki perangkat yang seimbang antara hiburan dan kebutuhan kerja.
Android Lebih Siap Digunakan untuk Tablet
Jujur saja, dulu Android di perangkat tablet terasa belum sepenuhnya matang. Banyak aplikasi yang tampilannya tidak sesuai, layar yang besar tapi antarmuka masih versi ponsel yang “diperbesar”.
Sekarang berbeda. Google sudah serius dengan Android 14/15 untuk layar besar, yang secara otomatis menyesuaikan tata letak aplikasi di layar tablet. Akibatnya, pengalaman kerja menjadi jauh lebih nyaman.
Contoh:
Gmail mampu membuka berbagai panel secara bersamaan (kotak masuk di sebelah kiri, isi pesan di sebelah kanan).
Google Docs terlihat seperti di laptop, bukan hanya versi mobile.
Aplikasi panggilan video seperti Zoom/Meet menampilkan tampilan yang seimbang dengan grid yang besar.
Maka Alat Pembelajaran sekaligus Pekerjaan
Yang masih kuliah atau mengikuti kursus online, tablet Android sangat fleksibel. Bisa digunakan:
Baca buku elektronik tanpa menyebabkan mata lelah.
Catat materi secara langsung menggunakan stylus.
Ikuti kelas online melalui Zoom/Google Meet sambil menggunakan layar terbagi untuk mencatat poin penting.
Maksudnya, satu perangkat dapat memenuhi berbagai fungsi: bekerja, belajar, serta hiburan.
Tetap Asik Buat Hiburan
Meskipun aku mengatakan bahwa tablet sekarang menjadi alat kerja favorit, bukan berarti meninggalkan hiburan. Justru, ini merupakan keunggulan utamanya: serius untuk bekerja, santai untuk bersenang-senang.
Menonton Netflix pada layar 11 inci jauh lebih menyenangkan dibanding menggunakan ponsel. Bermain game seperti Genshin Impact juga terasa lebih nyaman. Jadi, setelah selesai bekerja, tablet tetap menjadi teman hiburan yang terbaik.
Ekosistem Aksesori yang Lengkap
Tablet Android semakin tangguh berkat ekosistem aksesorinya. Mulai dari:
Kas keyboard agar terasa seperti laptop mini.
Stylus dengan tekanan tinggi untuk menggambar detail.
Pemegang stand untuk pekerjaan yang lebih ergonomis.
Pemroses USB-C agar dapat menghubungkan flashdisk atau layar eksternal.
Menggunakan aksesori ini, tablet benar-benar dapat berubah fungsi sesuai dengan kebutuhan: pekerjaan, belajar, atau hiburan.
Mengapa Tablet Lebih Logis Dibanding Laptop dan HP?
Sekarang banyak orang akhirnya berpikir: “Mengapa harus membeli laptop dan ponsel baru, sementara bisa memilih tablet saja?”
Tablet dapat menjadi pusat:
HP → untuk komunikasi dan aktivitas mobile.
Laptop → untuk pekerjaan berat.
Tablet merupakan kombinasi dari fleksibilitas, layar yang besar, serta harganya yang terjangkau.
Bekerja secara remote, sebagai freelancer, hingga menjadi kreator konten, tablet Android sudah cukup memadai sebagai perangkat utama harian.
Tablet Android = Kinerja + Hiburan dalam Satu Perangkat
Dulu aku hanya menganggap tablet sebagai alat hiburan, sekarang jelas sekali fungsinya sudah berkembang. Tablet Android pada tahun 2025 kini menjadi alat kerja utama:
Mampu melakukan multitasking, mencatat ide dengan cepat, dan nyaman digunakan untuk mengetik.
Sesuai untuk para pembuat konten maupun karyawan kantor.
Ringan untuk dibawa, baterai tahan lama, serta harganya lebih terjangkau dibanding laptop.
Jadi, alasan mengapa saat ini tablet Android menjadi pilihan favoritku tidak hanya karena menyenangkan, tetapi juga karena perangkat ini benar-benar dapat diandalkan sebagai alat kerja utama. Satu perangkat, berbagai fungsi, tanpa repot.***