Apa Itu Sesar Lembang? Ini 5 Fakta Penting soal Gempa Bandung

Nama sesar lembangtiba-tiba populer setelah gempa di Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Dikabarkan, patahan Sesar Lembang bisa memicu gempa dengan kekuatan yang lebih besar daripadasesar cimandiriBanyak orang mulai mencari informasi mengenai bentang alam ini.

Jika kamu penasaran, berikut ini adalah ringkasan tentang sesar alam yang perlu kamu ketahui. Penjelasan yang diberikan mencakup wilayah-wilayah tertentu, jenis-jenisnya, panjang, serta ancaman yang bisa timbul. Berikut ini:fakta Sesar Lembang yang harus kamu tahu!

Apa itu sesar lembang?

Seperti yang kita ketahui, bumi terdiri dari berbagai lapisan. Mulai dari inti hingga lapisan paling luar, beberapa di antaranya memiliki aktivitas yang memengaruhi kehidupan manusia di permukaan. Salah satunya adalah pergerakan dari sebuah patahan atau sesar.

Lantas, apa itu sesar aktif? Dilansir United States Geological Survey, celah atau retakan merupakan bidang retakan antara dua bagian batuan. Celah di kerak bumi ini dapat terbentuk akibat pergerakan pada lapisan yang lebih dalam.

National Park Servicemenyatakan bahwa pergerakan dua blok batuan ini dapat besar dan terjadi di batas antar lempeng tektonik atau sangat kecil. Jika tekanan menumpuk sepanjang patahan, lalu tiba-tiba dilepaskan, hal itu bisa memicugempa bumi.

Adapun fakta sesar lembangyaitu retakan yang bergerak terletak di wilayah Kota Bandung. Peta sesar Lembang mencakup Gunung Batu Lembang, Batunyusun, Gunung Batu, Gunung Lembang, Cihideung, Jambudipa, dan berakhir di bagian utara Padalarang. Sedangkan panjang sesar Lembang sekitar 29 kilometer.

Sejarah sesar Lembang

Asal usul sesar Lembang tidak dapat dipisahkan dari awal terbentuknya Pulau Jawa. Pulau ini muncul sekitar 70 hingga 35 juta tahun sebelum Masehi, yang terdiri dari struktur batuan metamorf dan batuan beku.

Dikutip dari situs Disaster Geo UGM, Jawa Barat memiliki batuan yang lebih tua dibanding Jawa Tengah atau Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa dasar batuan di bagian timur pulau terbentuk pada tahap akhir setelah benturan antara lempeng Hindia-Australia dan Eurasia.

Peristiwa tabrakan antara dua lempeng bumi terus berlangsung sehingga menyebabkan lempeng Eurasia yang berada di wilayah Jawa mengalami tekanan. Pergerakan ini akhirnya melahirkansesar atau patahanyang terdapat di sebagian besar daerah bagian selatan Pulau Jawa.

Sumber lain menyebutkan bahwa sesar ini terbentuk akibat perkembangan kompleks Gunung Api Sunda-Burangrang yang berada di kawasan Padalarang dan Sumedang. Kegiatan tersebut menghasilkan zona cekungan di Lembang sebagai sesar turun yang selanjutnya berkembang menjadi sesar geser.

Kegiatan dan risiko yang terkait dengan Sesar Lembang

Kepala Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam pernyataannya kepada Antara menyampaikan bahwa sesar lembang cenderung mengalami pergerakan yang lambat, yaitu sekitar 2-3 mm per tahun. Meskipun demikian, aktivitas sesar tersebut bisa memicu gempa bumi berukuran kecil.

Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat bahwa sesar Lembang menunjukkan aktivitas yang cukup tinggi sekitar tahun 2010 hingga 2012. Pada tahun 2011, pergerakan sesar ini memicu gempa dengan kekuatan 3,3 sr. Gempa tersebut menyebabkan kerusakan pada 384 bangunan.

Penelitian paleoseismologi yang terdokumentasi dalam sebuah publikasi diTectonophysics menemukan bukti bahwa gempa bumi terjadi paling sedikit tiga kali pada abad ke-15. Gempa tersebut terjadi sekitar 2300-60 tahun sebelum Masehi dan 19620-19140 tahun sebelum masa kini (BP).

Di penelitian yang sama juga ditemukan bahwa patahan Lembang memiliki kemungkinan menghasilkan gempa dengan kekuatan 6,5-7,0 Mw. Diperkirakan jugaaktivitashal itu akan terulang kembali dengan interval waktu 170-670 tahun.

Jenis Patahan di Indonesia yang Sering Menyebabkan Gempa Bumi Ilmu Seismologi: Bidang Studi Geofisika yang Mengkaji Gempa Bumi Apa Itu Patahan Aktif yang Menyebabkan Gempa Bumi? Berikut Penjelasannya 8 Gempa Bumi Terbesar yang Pernah Dikenal dalam Sejarah

Leave a Comment