Banyak pengemudi membuka kap mesin setelah melakukan perjalanan jauh atau setelah melewati lereng curam. Selain itu, kap mesin sering dikembangkan ketika terjadi tanda-tanda mesin kepanasan. Tujuannya adalah untuk membuat suhu panas di dalam ruang mesin turun lebih cepat. Dikabarkan bahwa suhu tinggi di dalam ruang mesin dapat menyebabkan mesin kepanasan.
Hanya saja, membuka tutup mesin ternyata tidak efektif dalam menurunkan suhu mesin. Karena, membuka tutup mesin hanya mampu mengurangi suhu ruang mesin, tetapi penurunan suhu inti mesin tidak secepat saat sistem pendingin bekerja secara aktif.
1. Menutup kap tidak secara otomatis membuat suhu mesin menjadi lebih dingin
Ruang mesin kendaraan sengaja dibuat padat demi tujuan aerodinamika dan pengendalian kebisingan, sehingga panas yang berasal dari mesin cenderung terperangkap di dalamnya.
Saat mesin dimatikan, suhu tinggi di dalam ruang mesin secara perlahan akan menurun karena udara yang masuk mengalirkan panas. Komponen-komponen di ruang mesin yang terbuat dari bahan plastik dan karet, seperti selang radiator dan sabuk CVT, akan merasa lebih nyaman setelah terbebas dari panas yang menghimpun.
Namun, suhu tinggi di dalam mesin tidak akan otomatis menurun hanya dengan membuka tutup mesin.
2. Ketika terjadi gejala panas berlebih, jangan segera mematikan mesin
Jika indikator suhu meningkat saat kendaraan masih berjalan, langkah yang lebih tepat adalah menghentikan mobil di tempat aman, mematikan AC, biarkan mesin dalam keadaan idle agar kipas dan pompa air tetap beroperasi, kemudian perhatikan jarum suhu.
Saat suhu turun secara stabil, baru kemudian mesin dimatikan. Jangan membuka kap saat berada di tempat yang berdebu, hujan deras, atau dekat sumber api seperti area pom bensin. Pada kendaraan yang dilengkapi kipas after-run atau pompa listrik, sistem akan terus beroperasi beberapa menit setelah mesin dimatikan, sehingga membuka kap hanya sebagai tambahan, bukan keharusan.
3. Tindakan pencegahan saat tanda-tanda overheating muncul
Saat tanda panas muncul, prioritaskan keselamatan dan ikuti prosedur yang benar. Kurangi beban panas dengan mematikan AC, nyalakan pemanas jika tersedia agar panas dapat dilepaskan ke dalam kabin, serta pertahankan putaran mesin tetap stabil agar aliran cairan pendingin tetap berjalan.
Bergeser ke lokasi yang aman, tarik rem tangan, kemudian lepaskan kait penutup mesin pertama untuk mengeluarkan uap panas sebelum menaikkan seluruh penutup. Jangan pernah membuka tutup radiator saat masih panas karena tekanan bisa menyembur keluar.
Setelah suhu menurun, periksa tingkat cairan pendingin, kebocoran selang, fungsi kipas, dan kondisi tutup radiator. Jika masalah terulang, perbaiki akar penyebabnya, bukan hanya mengandalkan kap yang terbuka sebagai solusi utama. Intinya sederhana: membuka kap dapat membantu menghilangkan panas di dalam mesin, tetapi sistem pendingin yang paling efektif tetap berasal dari perawatan yang baik dan prosedur penanganan yang benar.
Tanda-tanda Mobil Overheat, Waspada Bisa Macet!