Buang Air Kecil untuk Mencegah Infeksi Kandung Kemih

10drama.com, Jakarta– Ketika masih kecil, banyak orang disarankan untuk buang air kecilsebelum meninggalkan rumah atau kapan saja ketika terdapat kamar mandi di sekitar. Alasannya adalah untuk berhati-hati dan membantu mencegah kecelakaan saat ingin buang air besar.

Seperti dilansir dari CNA, ahli urologi menyebut kebiasaan ini sebagai buang air kecil “nyaman” atau “proaktif”. Profesor urologi dari Fakultas Kedokteran Perelman, Universitas Pennsylvania, Ariana Smith, mengatakan bahwa sesekali buang air kecil sebagai pencegahan tidak terlalu berbahaya. Namun, melakukannya beberapa kali dalam sehari dapat meningkatkan risiko masalah kandung kemih karena mengganggu jalur umpan balik alami antara kandung kemih dan otak.

Dampak Kesehatan Kandung Kemih

Untuk memahami alasan mengapa pengosongan kandung kemih secara aktif bisa berisiko, penting untuk mengetahui bagaimana kandung kemih bekerja. Ketika ginjal menyaring darah untuk menghilangkan sisa-sisa zat, ginjal menghasilkan urine yang selanjutnya dikirim ke kandung kemih. Perempuan biasanya mampu menampung hingga 500 mililiter urine atau sekitar dua gelas. Sementara itu, laki-laki dapat menyimpan 700 mililiter atau hampir tiga gelas.

Secara umum, seseorang merasa ingin buang air kecil jauh sebelum mencapai batas penuh, ketika kandung kemih berisi sekitar 150 hingga 250 mililiter cairan. Ketika kandung kemih terisi, ia mengirimkan sinyal saraf ke otak untuk memberi tahu bahwa sudah saatnya untuk buang air kecil.

Ahli epidemiologi dan profesor bedah dari Universitas Washington, Siobhan Sutcliffe, menyatakan bahwa ketika seseorang buang air kecil secara terlalu sering untuk mencegahnya, kandung kemih mulai mengirimkan sinyal ke otak terlalu cepat, sebelum mencapai jumlah urine yang diperlukan. Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan kapasitas kandung kemih seiring berjalannya waktu. Akibatnya, seseorang akan merasa tidak nyaman jika tidak bisa segera buang air kecil.

Mengosongkan kandung kemih sebelum waktunya meningkatkan risiko mengedan dan memberikan tekanan tambahan pada otot panggul—otot yang mendukung kandung kemih serta organ lainnya—yang berpotensi menyebabkan kelemahan. Akibatnya, buang air kecil secara terlalu sering dapat memicu kondisi kandung kemih yang terlalu aktif, yaitu situasi di mana seseorang merasa sangat ingin buang air kecil secara berulang.

Cara Mengatasinya

Untuk mencegah keinginan buang air kecil, coba lakukan pernapasan dalam, alihkan pikiran, atau ucapkan pada diri sendiri seperti “saya yang mengendalikan situasi”. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teknik mindfulness bisa mengurangi keinginan mendadak dan kuat untuk buang air kecil. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, para pakar percaya metode ini dapat membantu kandung kemih mengirimkan sinyal hanya ketika cairan sudah terkumpul cukup banyak.

Jika Anda mengalami kondisi seperti kandung kemih yang terlalu aktif atau kebocoran air seni, berikut beberapa hal yang bisa dicoba:

1. Bekerja sama dengan Terapis Dasar Punggung

Penelitian berjudul Latihan otot dasar panggul dibandingkan tanpa pengobatan, atau pengobatan kontrol tidak aktif, untuk inkontinensia urin pada wanitayang ditulis oleh Chantale Dumoulin, Licia P Cacciari, dan E Jean C Hay-Smith, menyatakan bahwa terapi fisik untuk otot panggul dapat membantu seseorang lebih mampu mengontrol waktu mereka buang air kecil. Dengan berkolaborasi dengan terapis fisik, pasien bisa belajar mengaktifkan dan memperkuat otot-otot tersebut agar bisa mengendalikan kandung kemih.

2. Perhatikan Konsumsi Minuman

Ahli menekankan bahwa perubahan pola hidup, seperti pengelolaan cairan, juga bisa bermanfaat. Kafein, alkohol, minuman yang memiliki tingkat keasaman tinggi, serta bahan sintetis seperti pemanis, dapat mengganggu lapisan kandung kemih dan memicu keinginan untuk buang air kecil yang lebih sering.

3. Periksa Kondisi Kesehatan Tambahan

Konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi kesehatan secara menyeluruh. Beberapa kondisi seperti diabetes atau apnea tidur dapat memicu keinginanbuang air kecillebih sering. Dalam hal ini, diperlukan tindakan atau pengobatan tambahan.

Leave a Comment