10drama.com -.CO.ID, JAKARTA — Gubernur Jakarta Pramono Anung akan mengundang Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya pada Selasa (22/7/2025), guna meminta penjelasan mengenai dugaan penyebaran beras campuran oleh perusahaan BUMD pangan tersebut.
Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta di bidang Komunikasi, Chico Hakim, menyatakan bahwa kasus beras campuran telah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Ia mengungkapkan, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno sebelumnya telah memanggil Direktur Food Station saat Gubernur Pramono berada di New York, pekan lalu.
“Insya Allah hari ini juga akan diadakan pertemuan antara Pak Gubernur dengan Direktur Food Station,” kata Chico di Balai Kota Jakarta, Selasa siang.
Menanggapi hasil pemeriksaan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyebut beberapa merek beras milik Food Station tidak memenuhi standar kualitas beras premium, Chico enggan memberikan komentar lebih lanjut. Ia mengatakan pihaknya masih menunggu laporan resmi dari lembaga terkait, mengingat kasus ini sedang ditangani oleh Bareskrim Polri.
“Kita tunggu saja, tentu kita berharap semua berjalan secara transparan. Jika memang perlu adanya penegakan hukum, kita serahkan kepada pihak yang berwenang,” ujar Chico.
Sebelumnya, Kementan telah melakukan pengujian terhadap berbagai produk beras dari PT Food Station Tjipinang Jaya. Hasil uji di lima laboratorium menunjukkan bahwa beberapa merek, seperti Alfamidi Setra Pulen dan Beras Premium Setra Ramos, tidak memenuhi kriteria mutu beras premium sesuai yang ditentukan dalam standar nasional.
Selain itu, juga ditemukan adanya pelanggaran terhadap harga eceran maksimum (HET), di mana beras tersebut dijual dengan harga yang melebihi batas yang ditentukan pemerintah. Tindakan ini dinilai merugikan para pembeli dan melanggar prinsip keadilan dalam penyaluran bahan pangan.
“Jika pihak Food Station memerlukan salinan data hasil laboratorium, silakan menghubungi Satgas Pangan Mabes Polri. Mereka sudah memiliki semua hasil pengujian dan sedang melakukan penelitian lebih lanjut terhadap temuan tersebut,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Moch Arief Cahyono, sebagaimana dilaporkan dari situs web resmi Kementan.