Lintaskriminal.co.id – – One Battle After Anothermenjadi salah satu film yang paling ditunggu di musim gugur ini berkat kerja sama Paul Thomas Anderson dengan Leonardo DiCaprio.
Berita terkini menyebutkan bahwa dunia perfilman Hollywood akan menyajikan cerita penuh ketegangan serta tawa yang tidak biasa dalam durasi sepanjang 161 menit. Antusiasme para penggemar mencapai titik tertingginya setelahtrailerdiluncurkan secara resmi, menampilkan aksi berani dan pengambilan gambar yang mengesankan.
Film ini menceritakan kisah Bob Ferguson, mantan pejuang revolusioner yang menghabiskan sisa hidupnya dalam ketakutan dan ketergantungan pada obat-obatan.
Bob Ferguson memutuskan untuk tinggal di sebuah peternakan terpencil bersama putrinya, Willa Ferguson, guna menghindari masa lalu yang gelap. Kehidupan tenang mereka segera terganggu ketika Col. Steven J. Lockjaw, musuh lama yang diperankan oleh Sean Penn, kembali menculik Willa secara misterius.
Leonardo DiCaprio yang memainkan peran Bob Ferguson menampilkan perubahan karakter yang menarik.
Di beberapa adegan awal, ia terlihat sangat tenang, hampir seperti tokoh santai ala “The Dude” dalamThe Big Lebowski.Namun emosi Bob cenderung mudah meledak ketika kenangan masa lalunya kembali muncul, menunjukkan kedalaman jiwa yang ditampilkan DiCaprio dengan sangat baik.
Willa, putri Bob yang diperankan oleh Chase Infiniti, berhasil menarik perhatian dengan ekspresi ketakutan dan pemberontakan. Debut aktingnyaInfinitidianggap berpotensi, khususnya dalam adegan di mana ia harus menghadapi Lockjaw secara sendirian.
ChemistrySalah satu aspek emosional film ini adalah hubungan antara ayah dan putrinya, yang mampu menciptakan elemen kemanusiaan yang menyentuh hati penonton.
Sean Penn memerankan Col. Steven J. Lockjaw sebagai tokoh antagonis yang menarik dengan gaya militer yang tegas dan ambisi yang tak terkendali. Dialog singkatnya ditrailermenunjukkan ketajaman skrip dan keahlian Penn dalam memainkan karakter yang rumit.
Banyak orang mengira bahwa peran ini akan mengembalikan Penn ke ajang penghargaan yang istimewa.
Selain DiCaprio dan Penn, daftar pemeran pendukung yang ditampilkan juga tidak kalah mengesankan.
Benicio Del Toro berperan sebagai Sensei Sergio yang memandu adegan bela diri yang menarik, sementara Regina Hall dan Teyana Taylor muncul sebagai teman Bob dengan hubungan yang berbeda. Pemilihan pemeran ini menjanjikan keseimbangan antara komedi dan kekerasan dalam proporsi yang tepat.
Di balik layar, Paul Thomas Anderson mengambil inspirasi dari novel Vineland karya Thomas Pynchon dan menambahkan cerita asli. Anderson menunda beberapa proyek adaptasi agar bisa menciptakan karya yang terasa segar namun penuh lapisan. Kombinasi visi sutradara dan naskah orisinal ini menjadikan proyek One Battle After Another sangat dinantikan.
Proses pembuatan film dilakukan oleh Ghoulardi Film Company dengan distribusi dari Warner Bros. Pictures dan didukung dana sekitar US$130 hingga 175 juta dolar.
Lokasi pengambilan gambar berada di gurun Nevada dan hutan Washington, memberikan latar yang ekstrem yang bertolak belakang dengan suasana pedesaan. Tim produksi juga menggunakan set nyata agar adegan terlihat lebih asli.
Genre film ini memadukan crime, thriller, suspense, dan komedi gelap. Paul Thomas Anderson berhasil menyisipkan humor yang tidak masuk akal dalam situasi paling menegangkan, sehingga penonton seringkali kaget sekaligus tertawa.
Gaya ini membuat beberapa kritikus teringat pada film Dr. Strangelove karya Stanley Kubrick, khususnya dalam penanganan sarkasme militer dan kekerasan.
Respons awal dari kalangan para sutradara dunia tergolong positif. Pada sesi tanya jawab di Director’s Guild of America Theatre, Steven Spielberg mengapresiasi koreografi aksi dan nuansa absurd yang terdapat dalam film ini.
Spielberg mengatakan, “Ada lebih banyak aksi dalam satu jam pertama film ini dibandingkan seluruh film lain yang pernah saya arahkan,” memperkuat harapan tinggi terhadap karya PTA ini.
One Battle After AnotherAwalnya rencananya tayang pada 8 Agustus 2025, namun diundur menjadi 26 September 2025 untuk pasar Amerika Serikat. Penundaan ini dikabarkan bertujuan memberi ruang strategi pemasaran dan mengurangi benturan jadwal dengan film besar lainnya. Pemutaran perdana dunia diadakan di TCL Chinese Theatre, Los Angeles, pada 8 September 2025.
Dari segi teknis, Jonny Greenwood menggarap musik dengan nuansa yang surreal dan menyeramkan, menciptakan suasana yang sulit dilupakan.
Sinematografi diserahkan kepada Michael Bauman bersama Paul Thomas Anderson untuk menghasilkan gambar yang kontras, sementara penyuntingan oleh Andy Jurgensen mempertahankan ritme cepat tanpa mengorbankan ruang bagi pengembangan karakter.
Dengan pemeran utama berkelas, sutradara yang kreatif, serta penggabungan genre yang unik,One Battle After Another berpotensi menjadi fenomena box office akhir tahun.
Bukan hanya sekadar tontonan petualangan, film ini juga menyediakan lapisan komedi gelap dan suasana emosional yang dalam. Siapkan diri untuk menyaksikan berbagai pertempuran penuh kejutan dan tawa pahit di layar lebar. (*)