SOLO, 10drama.com– Terdapat berbagai drive belt mobil yang tersedia di pasaran sebagai pilihan alternatif bagi konsumen yang ingin menggunakan komponen selain spare part asli. Dalam memilihnya, konsumen perlu memahami ciri-ciri drive belt yang buruk, sehingga dapat dihindari.
Sabuk penggerak merupakan bagian berbentuk sabuk yang berfungsi menghubungkan puli, seperti pada kompresor, pompa air, pompa kemudi, dan dinamo arus.
Fungsi sabuk penggerak sebagai penghantar putaran mesin ke komponen pendukung menuntut bahwa sabuk tersebut memiliki sifat yang sesuai dengan kebutuhan.
Mahardhika Aji Setyawan, Kepala Departemen Perencanaan Pascapenjualan Toyota Astra Motor (TAM) menyatakan bahwa produk aftermarket dapat menjadi pilihan bagi konsumen dalam mengganti komponen kendaraan selama kualitasnya terjaga.
“Seperti saat akan mengganti sabuk drive, konsumen harus memperhatikan kualitas dan fungsinya, karena setiap model kendaraan memiliki ukuran, panjang, dan celah yang berbeda,” kata Dhika di Solo, beberapa waktu lalu.
Toyota memperkenalkan drive belt T-OPT sebagai pilihan bagi konsumen yang ingin menggunakan komponen alternatif selain spare part asli. Dengan demikian, kualitasnya tetap terjaga namun harganya lebih murah.
“Jangan memilih drive belt dengan rasio elongasi yang tinggi, yaitu drive belt yang cenderung meregang atau memanjang ketika terkena beban, semakin rendah angka elongasinya maka drive belt semakin baik,” kata Dhika.
Rasio elongasi merujuk pada kemampuan sabuk penggerak dalam mempertahankan ukurannya. Jika sabuk penggerak mudah meregang, maka risikonya adalah lebih rentan lepas, mengalami getaran, dan tidak efisien dalam mentransfer tenaga putar.
“Berikutnya, pastikan sabuk penggerak memiliki daya tahan yang baik, agar tidak mudah rusak saat menghadapi beban, sehingga saat membelinya jangan hanya tergiur harga murah dan ukuran yang sama, tetapi kualitas juga harus diperhatikan,” kata Dhika.
Konsumen sebaiknya tidak membeli sabuk drive yang tidak sesuai dengan model kendaraan. Karena, jika bentuknya tidak sesuai maka sabuk akan terpasang tidak tepat.
“Jika tidak presisi, bisa muncul suara, getaran, selip dan sebagainya, akhirnya tenaga putar tidak tersampaikan secara maksimal,” kata Dhika.
Oleh karena itu, membeli sabuk penggerak aftermarket di pasaran tidak boleh dilakukan sembarangan. Konsumen perlu memperhatikan kriterianya, sehingga dapat menghindari produk berkualitas rendah dan memilih yang terbaik.