Mobil Lama dan Modern Menghadapi Masalah Power Steering Berbeda

SOLO, 10drama.com– Kemajuan teknologi mobil menyebabkan perkembangan terus-menerus pada sistem power steering di sistem kemudi kendaraan.

Jika mobil lama masih memanfaatkan sistem kemudi hidrolik yang memerlukan oli, kini sebagian besar kendaraan terbaru telah beralih ke electric power steering (EPS) yang beroperasi menggunakan motor listrik tanpa membutuhkan cairan apa pun.

Perubahan ini tidak hanya mengubah metode pengoperasian kemudi, tetapi juga mengakibatkan jenis kerusakan yang sering muncul berbeda.

Rachmad, pemilik bengkel yang khusus dalam understeel, shockbreaker, dan power steering di Solo, Jawa Tengah, menyampaikan bahwa terdapat perbedaan sistem kemudi antara mobil lama dan mobil modern, sehingga kerusakannya juga berbeda.

Menurutnya, sebagian besar mobil terbaru tidak lagi memakai sistem kemudi hidrolik dan beralih ke kemudi listrik (EPS).

Dalam sistem ini, bantuan kemudi disediakan oleh motor listrik, sehingga tidak lagi memerlukan cairan power steering seperti pada mobil-mobil dulu.

“Jika mobil saat ini atau mobil modern tidak memiliki power steering, mereka menggunakan sistem listrik. Jadi, kebanyakan masalah yang sering dilaporkan adalah suara berisik saat berkendara,” kata Rachmad kepada 10drama.com, baru-baru ini.

Di sisi lain, pada kendaraan lama yang masih memakai sistem kemudi hidrolik, kerusakan yang sering terjadi adalah kebocoran oli atau kemudi terasa berat saat di putar.

Sistem hidrolik memanfaatkan pompa dan cairan khusus untuk membantu kemudi, sehingga bila terjadi kendala, tanda-tandanya lebih mudah dikenali melalui kebocoran atau perubahan tekstur setir.

“Tetapi jika mobil-mobil tua, biasanya memiliki power steering. Biasanya ada kebocoran pada power steering atau power steering terasa berat. Hal ini tergantung keluhan yang nanti diberikan, jika terasa berat, bisa disebabkan oleh oli yang habis atau mungkin pompa yang mengalami masalah,” kata Rachmad.

Baik sistem hidrolik maupun sistem listrik masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Rachmad juga menyampaikan, tingkat kesulitan dalam perbaikannya berbeda-beda, tergantung pada seberapa parah kerusakan yang terjadi.

Leave a Comment