Motor Jarang Digunakan Harus Ganti Oli, Ini Penjelasan Ahli

MOTOR Plus-online.com – Ternyata kendaraan bermotor yang jarang digunakan tetap perlu mengganti oli mesin secara teratur.

Teknisi bengkel menjelaskan alasan mengapa penggantian oli tetap diperlukan.

Meskipun mesin motor jarang hidup ternyata oli mesin juga bisa rusak.

Sebab air yang ada di udara bisa menjadi kontaminan (perusak) oli mesin,” buka Shofwatuzzaki, Kepala Teknis Shell Indonesiadikutip dari GridOto.

Saat motor berhenti ternyata risiko kerusakan oli mesin juga cukup besar. “Pada motor 4-tak itu terdapat dua klep yaitu klep intake dan klep untuk pembuangan,” jelas pria yang dipanggil Zakki.

Saat mesin motor mati, salah satu klep ini ada yang terbuka,” tambahnya.

Menurut Zaki, salah satu klep yang terbuka jadi celah untuk udara masuk ke dalam mesin.

“Maka terjadi proses sublimasi yang selanjutnya akan menghasilkan air,” katanya.

 

Air hasil sublimasi dari udara inilah yang kemudian dapat merusak oli mesin.

Yang biasanya banyak ditemukan pada motor yang jarang dipakai.

“Jumlah air yang besar pasti akan merusak sifat minyak mesin,” kata Zakki.

Maka dari itu, sepeda motor yang jarang digunakan tetap perlu dilakukan penggantian oli mesin secara rutin.

Namun, masa pemakaian atau interval penggantian oli mesin motor yang jarang digunakan lebih lama.

Misalnya, penggantian oli mesin sepeda motor yang digunakan secara rutin disarankan dilakukan setiap 2.000 km atau dua bulan sekali.

“Secara maksimal, jika motor jarang digunakan, ganti oli mesin setiap 6 bulan sekali,” tutupnya saat diwawancarai di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

Leave a Comment