Setelah media Iran melaporkan penangkapan dua individu yang dicurigai terlibat dalam aktivitas intelijen Israel, sebuah gambar yang beredar di media sosial disebutkan menunjukkan seorang mata-mata Israel yang dikaitkan dengan roket oleh pihak Iran. Namun, foto tersebut menunjukkan indikasi adanya manipulasi teknologi kecerdasan buatan (AI).
“Media Iran: Iran menghukum mati Ismail Fikri, agen Mossad, pagi ini setelah dia dihukum karena bekerja sama dengan lembaga intelijen Israel dan membocorkan informasi rahasia dengan imbalan tertentu,” tulis postingan.TikTok yang disampaikan pada 19 Juni 2025.
Gambar yang menggambarkan seseorang pria terikat pada sebuah roket menunjukkan bendera Iran di bagian tubuh roket tersebut.

Postingan tersebut menyebar setelah media Iran menyatakan bahwa polisi telahmenangkapdua orang yang diduga terlibat dalam badan intelijen Israel, Mossad, pada 15 Juni (tautan arsip).
Pengambilan alih dilakukan saat terjadipertempuranantara dua negara yang dipicu oleh serangan Israel pada 13 Juni yang menargetkan fasilitas nuklir Iran serta mengakibatkan kematian sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran (tautan arsip).
Iran merespon dengan serangan dronedan rudal. Terungkapnya penetrasi intelijen Israel memicu munculnyaperburuanagen intelijen dari pemerintah Iran (tautan arsip).
Berdasarkan laporan dari organisasi Iran Human Rights yang bermarkas di Norwegia, enam individu telah dieksekusi dengan gantung karena diduga menjadi mata-mata bagi Israel sejak awal konflik, sementara puluhan orang lainnya dituntut atas tuduhan berbeda, serta lebih dari 1.000 orang ditangkap selama atau setelah perang dengan dugaan kaitannya dengan konflik tersebut.
Perselisihan antara dua negara Timur Tengah tersebut telah mengakibatkan kematian lebih dari 1.000 orang di Iran dan setidaknya 28 jiwa di Israel. Perang antara kedua negara berakhir setelah Amerika Serikat mengumumkan perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 24 Juni 2025.
Postingan yang memiliki gambar serupa jugadibagikan di TikTok dan Facebook, juga dalam bahasa Inggris, Bengali, dan Arab.
Beberapa orang menganggap bahwa gambar tersebut menunjukkan peristiwa yang benar-benar terjadi.
“Kocak,” ujar seorang pengguna.
“Mengapa terpikir Iran,” kata pengguna lainnya.
Namun, tidak ada laporan resmi yang menyebutkan bahwa Iran melakukan pengikatan orang ke roket.
Pencarian gambar terbalikdi Google mengarahkan ke gambar dengan resolusi yang lebih tinggi diFacebook dan memperlihatkan bendera Iran yang tampak aneh (tautan arsip).

Bentuk wajah orang dalam foto tersebut terlihat tidak biasa, sementara pagar di area peluncuran roket tampak rusak. Meskipun perkembangan teknologi AI mengalami kemajuan yang pesat, tetapiinkonsistensivisual masih tetap ditemukan dan bisa menjadi petunjuk foto yang dibuat dengan AI.
AFP menyangkal berbagai informasi yang tidak benar mengenai perang Iran-Israel disini.