10drama.com, Jakarta– Dokter Spesialis Neurologi Azmi Farah Fairuzya dari Rumah Sakit Siloam Yogyakarta mengingatkan bahwa serangan stroke bisa terjadi secara tiba-tiba. “Strokesering muncul secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kerusakan permanen bahkan kematian jika tidak segera ditangani. Padahal sebagian besar kasus stroke dapat dihindari dengan pola hidup yang sehat,” katanya dalam pernyataan pers yang diterima Tempo pada 15 Juli 2025.
Serangan stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau berkurang karena adanya penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). Berdasarkan halaman Halodoc, terdapat 2 faktor yang dapat menyebabkan stroke.
Dalam kasus stroke iskemik, terjadi ketika pembuluh darah arteri yang mengangkut darah dan oksigen ke otak mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan aliran darah ke otak menjadi sangat terbatas. Kondisi ini juga dikenal sebagai iskemia.Stroke iskemikdapat diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu stroke trombotik dan stroke embolik.
Penyebab kedua adalah stroke hemoragik. Dalam kasus ini, pembuluh darah di otak mengalami pecah yang menyebabkan terjadinya perdarahan. Perdarahan di otak bisa dipicu oleh berbagai kondisi yang memengaruhi pembuluh darah. Contohnya adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, dinding pembuluh darah yang rapuh, serta sedang menjalani pengobatan dengan obat pengencer darah. Stroke hemoragik dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan subarachnoid.
Sebenarnya terdapat tiga hal yang memperbesar kemungkinan seseorang mengalami stroke, yakni kondisi kesehatan, pola hidup, serta faktor-faktor lainnya. Selain stroke, faktor-faktor tersebut juga berpotensi meningkatkan risiko terkena penyakit lain.serangan jantung.
Dari segi risiko kesehatan, terdapat tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol yang tinggi, serta obesitas. Penyakit jantung seperti gagal jantung, kelainan jantung bawaan, infeksi jantung, atau gangguan irama jantung juga dapat meningkatkan risiko stroke. Belum lagi adanya faktor sleep apnea dan riwayat serangan iskemik transien (TIA) atau serangan jantung sebelumnya.
Penyebab stroke juga bisa dipengaruhi oleh gaya hidup seseorang. Seseorang yang merokok, kurang berolahraga atau tidak melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi narkoba, atau kecanduan minuman beralkohol. Selain itu, faktor keturunan juga dapat meningkatkan risiko terkena stroke. Seseorang yang memiliki anggota keluarga yang pernah mengalami stroke memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kondisi serupa. Faktor usia juga tidak boleh diabaikan. Semakin tua seseorang, semakin tinggi risikonya untuk menderita stroke dibandingkan dengan orang yang lebih muda.
Di seminar yang diikuti oleh 150 peserta, para hadirin juga diajak untuk memahami tanda-tanda awal stroke menggunakan metode “FAST”. FAST adalah akronim dariFace droopingkelihatan lemah pada salah satu sisi wajah,Arm weakness atau kelemahan tangan, Speech difficulty alias kesulitan berbicara, Time to call emergencyatau saatnya menghubungi nomor darurat. “Penting juga memantau tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula darah secara teratur sebagai pencegahan penyakit stroke,” ujar Azmi.
Ketua Komisaris Holywings Group dan Ketua Program CSR Holywings Peduli Andrew Susanto mengajak masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan. “Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebagai tindakan nyata dalam menunjukkan kepedulian kita terhadap kesehatan,” ujar Andrew.
Selain membahas masalah stroke, terdapat juga sesi pemeriksaan kesehatan gratis bagi 50 peserta lansia yang hadir. Layanan kesehatan meliputi pengukuran tekanan darah, gula darah, kolesterol, asam urat, dan pemeriksaan darah lengkap yang dilakukan oleh tenaga medis profesional dari RS Siloam Yogyakarta. “Tindakan ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular, yang menjadi tantangan utama dalam kesehatan lansia di Yogyakarta,” ujar Andrew.