Mobil ramah lingkungan semakin diminati di Indonesia, dengan opsi utama berupa kendaraan listrik murni (EV) dan mobil hybrid yang bisa diisi ulang (PHEV). Kedua jenis ini memberikan penghematan bahan bakar serta emisi yang lebih sedikit dibanding mobil biasa, tetapi efisiensinya bisa berbeda tergantung cara penggunaannya. Memahami perbedaan ini akan memudahkan kamu dalam memilih teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Bayangkan kamu tinggal di sebuah kota besar dengan jarak tempuh harian sekitar 30 km. Mobil listrik sepenuhnya bisa menempuh perjalanan tersebut tanpa memerlukan sedikit pun bensin, sedangkan PHEV menggabungkan daya listrik dan mesin bensin. Pertanyaannya adalah, yang mana lebih efisien dalam penggunaan energi dan biaya operasional?
1. Penggunaan energi dan jangkauan perjalanan
Mobil listrik murni memanfaatkan baterai sebagai sumber energi utama. Efisiensinya tinggi karena motor listrik mengubah sebagian besar energi menjadi tenaga gerak. Namun, jangkauannya bergantung pada kapasitas baterai dan keberadaan titik pengisian daya.
Meskipun PHEV mampu berjalan menggunakan motor listrik selama jarak tertentu, biasanya antara 40 hingga 80 km, sebelum mesin bensin mulai bekerja. Dalam perjalanan harian yang singkat, PHEV dapat sangat efisien, namun untuk perjalanan jauh, penggunaan bensin akan meningkat.
2. Biaya operasional
EV lebih unggul dalam penggunaan biaya energi per kilometer karena mengandalkan listrik yang harganya lebih murah dibanding bensin. Mengisi daya di rumah pada malam hari biasanya menjadi pilihan yang lebih hemat. PHEV bisa diisi daya dan digunakan seperti EV untuk jarak pendek, tetapi jika sering digunakan tanpa melakukan pengisian, efisiensinya akan menurun signifikan karena mesin bensin akan bekerja lebih sering.
3. Infrastruktur dan fleksibilitas
PHEV lebih fleksibel dalam perjalanan jarak jauh karena bisa mengisi bahan bakar bensin kapan saja, tanpa harus tergantung pada keberadaan stasiun pengisian listrik. Mobil listrik sepenuhnya membutuhkan infrastruktur pengisian yang cukup, terutama pengisian cepat selama perjalanan jauh. Jika kamu tinggal di daerah yang memiliki sedikit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum), PHEV mungkin lebih sesuai.
Kesimpulannya, mobil listrik sepenuhnya merupakan pilihan paling efisien untuk penggunaan sehari-hari di kota dengan akses pengisian yang mudah, sedangkan PHEV memberikan keseimbangan yang ideal bagi mereka yang menginginkan efisiensi sekaligus fleksibilitas dalam perjalanan jauh. Tingkat efisiensi terbaik tetap bergantung pada kebiasaan berkendara dan fasilitas yang kamu miliki.
Apakah Mobil Blind Van Diperbolehkan Digunakan untuk Mengangkut Penumpang?